Monday, October 8, 2007

Remaja Sebuah Prolog


Remaja adalah kekuatan, ia bagaikan sinar mentari, sesungguhnya mentari tidak dapat bersinar di senja hari secerah ketika di waktu pagi. Begitu juga pepohonan berbuah ketika masih muda, sesudah itu semua pohon tidak lagi menghasilkan apapun kecuali ranting. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah berakhirnya masa kanak-kanak. Pertumbuhan dan perkembangannya sangat cepat sehingga menyebabkan perubahan yang besar terhadap sikap, kesihatan dan keperibadiannya.

Remaja adalah insan yang mencari sesuatu dalam dirinya sendiri, kekalutan dalam menemukan titik identiti diri menyebabkan ia bagaikan meraba gajah di dalam gelap. Seseorang yang kebetulan memegang kaki gajah mengatakan bahawa gajah itu hanya sebesar bola, sedangkan seorang lagi terpegang telinganya mengatakan bahawa gajah itu lembut dan lemah seperti kelinci, begitu juga yang lain kebetulan memegang gadingnya mengatakan bahawa gajah itu kecil dan tajam. Begitulah persepsi para remaja dalam mengertikan kehidupan.

Remaja yang ingin melihat dirinya dalam bentuk yang utuh harus memahami akan hakikat dirinya sendiri agar tidak menjadi seperti meraba gajah di dalam gelap. Sesungguhnya di dalam diri insan terdiri dari unsur roh, jasad dan nafsu. Roh merupakan sumber kehidupan yang mengatur fikiran dan hati untuk bertanggungjawab kepada Ilahi. Jasad, berasal dari tanah dan akhirnya akan kembali ke tempat asalnya. Begitu juga nafsu, jika dibawa ke jalan yang lurus, maka akan luruslah kehidupan kita, namun jika diikuti kehendaknya maka tersesatlah dalam jurang kenistaan. Hiasi diri dan peribadi dalam menmpuh kehidupan yang mungkin masih panjang.

No comments: